Kegelapan malam bukanlah hambatan bagi para penerbang di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin saat mereka melaksanakan latihan terbang malam dalam upaya untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan serta profesionalisme menghadapi situasi yang mungkin terjadi dalam kondisi malam hari, latihan ini membuktikan bahwa semangat dan dedikasi mampu melewati batasan waktu, bertempat di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Senin (18/12/2023).
Latihan terbang malam yang berlangsung selama beberapa malam kedepan, menjadi bagian tak terpisahkan dari mekanisme operasi dan latihan di Lanud Roesmin Nurjadin.
Para penerbang dari Skadron Udara 12 dan Skadron Udara 16 Wing Udara 6 Lanud Roesmin Nurjadin dihadapkan pada tantangan tersendiri, selain untuk dituntut cepat beradaptasi pada kondisi malam hari mulai dari on the ground sampai dengan on the air, mereka juga dituntut dapat melaksanakan berbagai macam missi pada malam hari antara lain Night Route, Formation Flight, Tactical Intercept, Night Surface Attack, Night Surface Attack Profile dan missi lainnya.
Sebagai hasilnya, latihan ini bukan hanya tentang penerbangan di malam hari, tetapi juga tentang mengembangkan kepercayaan diri dan keterampilan adaptasi di bawah kondisi dan situasi yang terbatas.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Feri Yunaldi, S.E., M.Han., mengatakan bahwa latihan terbang malam ini merupakan salah satu upaya TNI AU untuk meningkatkan profesionalisme para pilotnya. “Latihan ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan para pilot dalam melakukan misi penerbangan di malam hari,” ucapnya.
Sebelum pelaksanaan terbang malam, dalam kesempatan briefing penerbangan Komandan Lanud mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat untuk tidak ada gerakan yang terburu-buru, step-stepnya harus jelas, pergerakan dimalam hari mulai dari ground crew maupun crew hati-hari jangan disamakan dengan terbang siang.
“Karena Pandangan terbatas suasana gelap sehingga kita lebih alert, lebih hati hati, teknik terbang lebih banyak menggunakan instruments serta waspadai terjadinya disorientasi dikarenakan kondisi malam hari”,lanjut Danlanud.
Latihan terbang malam tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga membantu pilot dalam pengembangan mental dan keberanian. Menghadapi lingkungan yang berbeda dan mengatasi tantangan di malam hari menuntut kefokusan yang lebih tinggi dan kemampuan untuk tetap tenang dalam menghadapi berbagai situasi.