Lanud Roesmin Nurjadin   |      Kota Pekanbaru Propinsi Riau   |      0761-61456 ext. 9006

Satgas Udara BNPB Terus Padamkan Api di Riau

Bagikan via:


Setiap hari tak kenal lelah bergerak untuk terus memadamkan api, walaupun dengan kondisi minimum visibility. Itulah yang terpatri dalam benak setiap personel Satgas penanggulangan bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan yang masih terjadi, termasuk para personel yang terlibat dalam tim Satgas Udara Penanggulangan Bencana Asap di Riau.

Setiap pagi tim yang terdiri dari Lanud Roesmin Nurjadin, BPBD Prov. Riau, BMKG Riau dan BPPT yang berada langsung di bawah kendali Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Henri Alfiandi mengadakan briefing pendahuluan untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai adanya titik api atau hotspot serta kondisi cuaca hingga nantinya dapat ditentukan titik api yang mana yang menjadi prioritas untuk dipadamkan.

Tak hanya itu, tim juga terus berkoordinasi dengan tim Satgas Darat yang berada di masing-masing wilayah untuk melaksanakan pengecekan secara langsung ke lokasi untuk memverifikasi keberadaan titik api tersebut.
 
Melalui briefing, informasi yang diperoleh dari BMKG di cek kebenarannya oleh tim Satgas Darat untuk ditindaklanjuti. Ketika api yang ada tidak dapat dipadamkan oleh tim Satgas Darat, maka tim disinilah letak peran Satgas Udara untuk segera memadamkan api tersebut dengan mengirimkan Helikopternya untuk melaksanakan Water Bombing.

Selain upaya Water Bombing yang terus dilakukan oleh tiga helikopter jenis Sikorsky S61A, MI-171 dan Kamov KA32, pesawat Cassa-212 dari BPPT pun melakukan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) ke titik koordinat yang telah ditentukan sehingga membuat jumlah hotspot yang ada di Provinsi Riau dapat dikendalikan dan diminimalisasi hingga tuntas.

Sejak 7 Juli hingga 8 Oktober 2015, seluruh heli yang dipergunakan untuk kegiatan water bombing telah melaksanakan 6.752 sortie dan menyiramkan air sebanyak 25.107.400 liter ke areal lahan yang terbakar di Riau.

Seluruh kegiatan penerbangan Heli Waterbombing dikendalikan langsung dan terawasi oleh Tim Satgas udara melalui radar live yang telah dipasang di masing-masing pesawat baik menggunakan spidertrack, tracplus dan tracweb, sehingga seluruh misi dapat terlaksana dengan aman, lancar, dan efisien sesuai dengan penekanan-penekanan yang telah di briefingkan sebelum penerbangan dilaksanakan.

Hal ini tentu tak akan dapat tercapai tanpa adanya sinergitas ataupun koordinasi yang baik dari seluruh unsur yang terdapat di dalam Satgas Penanggulangan Bencana Asap akibat Karlahut di provinsi Riau.

“Tak ada satu orang pun yang tergabung di dalam tim Satgas Udara mengenal kata lelah untuk melaksanakan pemadaman api akibat kebakaran lahan dan hutan ini, kami selalu bersiap siaga selama tujuh hari dalam seminggu hingga bencana asap dapat hilang”, ujar Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Henri Alfiandi.