Berbagai langkah serta upaya terus dilakukan oleh Satuan Tugas Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau untuk mencegah terjadinya kembali Karhutla, salah satunya dengan penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang diluncurkan penggunaannya di Ruang Arjuna Lanud Roesmin Nurjadin yang juga berfungsi sebagai posko Satgas, Kamis (14/7).
Pelaksanaan operasi TMC di provinsi Riau ini dibuka oleh Deputi Ka BPPT bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) Prof. Wimpie Agung Nugroho A, Ph.D dan dihadiri oleh Ka Balai Besar-TMC, staf Dinas Operasi Lanud Rsn, Kalaksa BPBD Riau, Ka BMKG, Wakil Rektor IV UNRI serta para pejabat terkait.
Prof. Wimpie Agung Nugroho A, Ph.D mengatakan bahwa penerapan teknologi ini merupakan bagian dari sebuah sistem nasional yang digunakan untuk mengatasi dan mengantisipasi terjadinya bencana asap akibat karhutla.
Dalam kegiatan ini Lanud Rsn sebagai Satgas Udara yang merupakan bagian dari Satgas Karhutla Prov. Riau memberikan penjelasan mengenai upaya-upaya yang telah dilaksanakan untuk mendukung tugas Satgas Karhutla dalam mencegah terjadinya Karhutla, yang disampaikan oleh Kasibaseops Disops Lanud Rsn Mayor Lek Ferry Duwantoro Kasibaseops Disops Lanud Rsn.
Sementara itu di tempat terpisah, Danlanud Rsn Marsma TNI Henri Alfiandi mengatakan bahwa Lanud Rsn baik itu personelnya ataupun sarana pendukungnya, akan selalu siap mendukung apapun upaya yang dilakukan oleh Satgas dalam mencegah Karhutla, termasuk dengan menerapkan TMC di provinsi Riau.
“Tentu kita berharap dengan diterapkannya teknologi ini akan lebih mampu untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di provinsi Riau”, tambahnya.
Operasi TMC ini sendiri akan dikendalikan dari Posko yang bertempat di Lanud Roesmin Nurjadin, dengan didukung oleh satu pesawat jenis CASA milik Pelita Air Service dengan registrasi PK-PCT.