Lanud Roesmin Nurjadin   |      Kota Pekanbaru Propinsi Riau   |      0761-61456 ext. 9006

Upacara 17an bulan Januari di Lanud Rsn

Bagikan via:


Segenap personel Lanud Roesmin Nurjadin dan Yonko 462 Paskhas mengikuti upacara bendera 17-an bulan Januari yang dilaksanakan di Apron Baseops Lanud Rsn dengan Inspektur Upacara Komandan Lanud Rsn Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, S.T., M.M., Kamis (17/1).

Pada sambutan Panglima TNI  Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P yang dibacakan oleh Danlanud Rsn mengatakan pada upacara bendera kali ini saya mengajak kita semua untuk melihat sejenak ke tahun 2018.  Pada tahun 2018 itu kita mencatat berbagai peristiwa yang tidak hanya menjadi perhatian kita semua, tetapi juga menguji kesiapsiagaan dan kemampuan serta pengabdian TNI sebagai alat negara.

“untuk pertama kalinya TNI berhasil melaksanakan latihan gabungan dengan scenario 3 trouble spot yang berbeda sekaligus.  Latihan puncak dalam bentuk pasukan pemukul reaksi cepat dengan scenario operasi militer secara serentak dilaksanakan di Morotai, Selaru dan Timika.   Latihan semacam ini diharapkan semakin meningkatkan interoperabilitas antar matra, termasuk dalam hal penggunaan alutsista”, lanjut Panglima TNI.

Panglima juga mengatakan TNI juga membantu dan mendukung Pemerintah dalam penanggulangan bencana kemanusiaan di Kabupaten Asmat, Papua dan suku Mausu Ane, Maluku.   Selanjutnya TNI juga mengatasi kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua, yang telah membunuh secara keji puluhan masyarakat sipil yang sedang melaksanakan pembangunan jembatan dan mengakibatkan gugurnya 1 orang prajurit TNI.

Pada misi perdamaian dunia, Panglima TNI menyampaikan  kita berhasil menempatkan diri pada posisi 7 dunia sebagai Negara contributor pasukan perdamaian PBB.  Terdapat 8 misi PBB dimana prajurit TNI bertugas dalam berbagai posisi, termasuk diantaranya 75 orang Wanita TNI.   Dengan demikian telah terdapat 41.810 personel TNI telah bertugas di bawah bendera PBB sejak tahun 1957.

“Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara professional, TNI dinilai mampu menjadi perekat kemajemukan dalam menjaga kebhinnekaan.  TNI bersama-sama segenap komponen bangsa harus melaksankan tugas dengan tulus dan ikhlas dalam mewujudkan rasa aman dan tenteram di masyarakat”, himbau Panglima.

Pada bagian lain amanatnya, Panglima TNI mengatakan Pesta demokrasi 2019 merupakan even akbar nasional yang menjadi perhatian kita semua.   Pemilihan legislative dan pemilihan Presiden harus dapat berjalan dengan lancer, aman, damai dan sukses.   Stabilitas nasional harus tetap terjaga sebelum, selama dan setelah pemilihan tersebut.

Di akhir sambutannya Panglima TNI menyampaikan Netralitas TNI kembali harus kita tunjukan.  Oleh karenanya saya perintahkan kepada seluruh prajurit dan PNS TNI untuk berpegang teguh pada pedoman netralitas yang telah saya canangkan.  Jangan terpengaruh pada berbagai isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.  Pegang teguh rantai komando dan laporan kepada komandan satuan bila menemui kendala.
Bertindak selaku Komandan Upacara (Danup) Mayor Tek Fajri Hidayat, pembaca UUD 1945 Serda Ravialdi, pengucap Sapta Marga Prada M. Soni serta pembaca Panca Prasetya Korpri PNS Ivan Sopian.