Lanud Roesmin Nurjadin   |      Kota Pekanbaru Propinsi Riau   |      0761-61456 ext. 9006

Peringatan Hari Bakti TNI AU Ke-72 di Lanud Rsn

Bagikan via:


Bersempena memperingati Hari Bakti TNI Angkatan Udara ke 72, personil serta para Purnawirawan Lanud Roesmin Nurjadin melaksanakan upacara yang dilaksanakan di Apron Baseops Lanud Rsn, Senin (29/7/2019).

Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., pada  Sambutannya yang dibacakan oleh Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka,S.T.,M.M., mengatakan, upacara yang bertemakan “Bakti Pahlawan Udara Menjadi Tonggak Sejarah, Bakti Generasi Penerus Membangun Kejayaan Angkatan Udara”, tema ini sengaja dipilih agar peristiwa heroik yang diperingati setiap tanggal 29 Juli ini tidak sekedar menjadi nostalgia sejarah semata, namun terus menjadi kompas moral bagi generasi penerus untuk memberikan pengabdian yang terbaik kepada TNI Angkatan Udara.

“Hari berkabung AURI, yang sejak tahun 1962 diperingati sebagai Hari Bakti TNI Angkatan Udara. Dimana pada saat itu terjadi peristiwa tiga pesawat TNI Angkatan Udaramengudara dari landasan pacu Lanud Maguwo dan menyerang garis pertahanan Belanda di tiga kota, yaitu Semarang, Salatiga, dan Ambarawa”, lanjut Kasau.

Ketiga pesawat tersebut diawaki oleh kadet penerbang Mulyono dengan juru tembak Dulrachman, kadet penerbang Sutardjo Sigit dengan juru tembak Sutardjo, dan kadet penerbang Suharnoko Harbani dengan juru tembak Kaput. Serangan ini merupakan operasi serangan udara pertama dalam sejarah TNI Angkatan Udara.

“Serangan ini menjadi bukti jiwa patriotisme, cinta tanah air, dan sikap anti kolonialisme dari seluruh personel angkatan udara atas agresi militer Belanda pertama,” ujar Kasau.

Kasau melanjutkan, beberapa jam pasca serangan tersebut, Belanda ternyata melancarkan serangan balasan dengan mengirim dua pesawat P-40 Kitty Hawk untuk menembak jatuh pesawat Dakota VT-CLA yang sedang membawa bantuan kemanusiaan dari Palang Merah Malaya. Delapan orang gugur, termasuk tiga putra terbaik Angkatan Udara, yaitu Komodor Udara Prof. Dr. Abdulrahman Saleh, Komodor Udara Agustinus Adisutjipto, dan Opsir Muda Udara Adi Soemarmo Wiryokusumo.

“Kedua peristiwa tersebut selalu diperingati, karena banyak nilai-nilai moralitas yang wajib diketahui dan diteladani oleh generasi penerus TNI Angkatan Udara. Para pahlawan Hari Bakti gugur untuk menancapkan tonggak sejarah”,tambah Kasau.

Kemudian Kasau menambahkan,selalu ada 3 resiko dalam pelaksanaan tugas sebagai prajurit udara, namun tidak boleh sekalipun, sedetik pun, ada rasa ragu, gentar, apalagi takut. Menjadi prajurit udara adalah jalan hidup yang dipilih Tuhan untuk kita. Kita, prajurit udara, adalah prajurit yang lahir dan tumbuh besar bersama negara. Maka, tugas generasi penerus adalah merawat dan mengembangkan moralitas dalam pengabdian di masa depan.

Usai upacara Hari Bakti TNI Angkatan Udara ke-72 Tahun 2019, Danlanud Rsn memberikan penghargaan kepada para Purnawirawan TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru.