Lanud Roesmin Nurjadin   |      Kota Pekanbaru Propinsi Riau   |      0761-61456 ext. 9006

Mentri PPPA Perjuangan Perempuan Tidak Dapat Dipisahkan Dari Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Bagikan via:

Hakikat peringatan hari ibu (PHI) setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh Rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Demikian apa yang dikatakan oleh Mentri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (PPPA), Gusti Ayu Bintang Darmawati,S.E.,M.Si., dalam amanatnya yang dibacakan oleh Komandan Lanud Rosmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka,S.T.,M.M., pada upacara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-91 tahun 2019 di Apron Baseops Lanud Roesmin Nurjadin, Senin (23/12/19).

Selanjutnya Mentri PPPA,  Gusti Ayu Bintang mengatakan, bahwa  tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita-cita dan semangat persatuan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram, damai, adil dan makmur sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Untuk itu sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah tersebut, PHI ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai Hari Nasional, sekaligus sebagai tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia dan diperingati setiap tahunnya, baik di dalam dan luar negeri. 

“Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang dituntut untuk sadar dan aktif meraih akses dan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam berbagai bidang pembangunan. Oleh karenanya, PHI diharapkan sebagai momen penting untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan, dan pada akhirnya memberikan keyakinan yang besar bahwa perempuan akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan sebagai motor penggerak sekaligus agen perubahan (agent of change),” ucapnya.

Gusti Ayu menjelaskan, bahwa Ske-91 tahun 2019 adalah titik awal gerakan “percepatan” pemberdayaan perempuan diberbagai bidang pembangunan dan memberikan perlindungan bagi perempuan untuk mewujudkan arahan Presiden, sehingga tema utama yang diangkat dalam PHI ini adalah “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”.

“Mengatasi berbagai tantangan tersebut, maka diperlukan pelibatan semua unsur masyarakat dan multistakeholder, termasuk peran laki-laki dalam kampanye-kampanye yang mendukung pencegahan kekerasan, dan pencapaian kesetaraan gender. Selain itu keterlibatan laki-laki dalam “he for she” menjadi salah satu komitmen global yang harus digelorakan sampai akar rumput,” ucap Mentri.

Mentri PPPÀ  Gusti Ayu Bintang menjelaskan, bahwa pada kesempatan PHI ke-91 ini, saya ingin mengajak semua perempuan untuk terus maju, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri, dan tentunya akan bersama laki-laki menjadi kekuatan besar yang memastikan terwujudnya sdm unggul dan berdaya saing menuju indonesia maju. selamat hari ibu ke-91 bagi kita semua. semoga tuhan yang maha kuasa senantiasa melindungi semua langkah dan perjuangan dalam membangun bangsa dan negara tercinta, Indonesia.

 

Kegiatan Upacara diawali dengan, pengibaran Bendera Merah Putih, mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila, pembacaan UUD 1945, pembacaan sejarah singkat Hari Ibu dan ditutup dengan doa.

Kegiatan Upacara dihadiri oleh Para Kadis,Dansat, para perwira dan seluruh anggota Lanud Rsn.