Lanud Roesmin Nurjadin   |      Kota Pekanbaru Propinsi Riau   |      0761-61456 ext. 9006

Danlanud Dampingi Gubernur Riau Tanam Bibit Mangrove

Bagikan via:

Dengan menggunakan pesawat Helicopter AW 119 PK-Use milik PT National Utility dan Heli PK-Use milik PT.Dabi Air Nusantara, Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka,S.T.,M.M dampingi Gubernur Riau Drs.H.Syamsuar bersama Forkopimda lainya menuju Dumai dalam rangka penanaman 2020 batang bibit Mangrove,lokasi di Bandar Bakau Kelurahan Pangkalan Sesai Kecamatan Dumai Barat,Kota Dumai, Senin (3/8/2020).

Penanaman ribuan Mangrove itu dilakukan dalam rangka Hari Mangrove Sedunia Tahun 2020, yang ditetapkan secara resmi oleh UNESCO dalam sebuah dokumen “Proclamation of the International Day for the Conservation of the Mangrove Ecosystem”.

Gubri Syamsuar mengatakan, Indonesia memiliki sebaran ekosistem mangrove terluas di dunia, yakni sekitar 20 persen atau 3,31 juta hektare dari luas total mangrove dunia.

Dari luas total tersebut, kata Gubri, seluas 222 ribu hektar lebih berada di provinsi Riau yang tersebar di tujuh Kabupaten/kota. Urutan terluas Indragiri Hilir, menyusul Rokan Hilir, Bengkalis, Meranti, Pelalawan, Kota Dumai dan Siak.

Lebih lanjut Gubri menyebutkan, tekanan dan eksploitasi terhadap ekosistem mangrove disebabkan oleh konversi mangrove menjadi tambak udang liar, perluasan perkebunan kelapa sawit, pembalakan liar dan pembangunan infrastruktur. Ekosistem mangrove yang relatif tidak terganggu tinggal 4.850 hektar, atau jauh menurun dari seluas 261 ribu hektare.

“Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah nyata dan perhatian kita dalam rangka pemulihan ekosistem mangrove tersebut,” harapnya.

Gubri menjelaskan, hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem yang paling produktif untuk menyerap karbon dibanding populasi tumbuhan lainnya. Tipologi perakarannya menjadikan vegetasi mangrove mampu menjadi benteng pertahanan dari ancaman abrasi pantai dan interusi air laut, sehingga berperan penting untuk keberlanjutan kehidupan di ekosistem darat.

“Peran penting lainnya, hutan mangrove juga menjadi daerah perlindungan dan perkembangan bagi biota laut, seperti ikan, kepiting, udang dan moluska, serta berbagai jenis satwa seperti monyet, burung dan reptil. Dukungan terhadap sub sektor perikanan komersial maupun terhadap sosial ekonomi masyarakat sekitar yang menggantungkan sumber penghasilan dan makanannya dari hasil perikanan juga sangat nyata,”jelasnya

lebih lanjut Syamsuar mengatakan, kemudian bentuk manfaat yang tidak dapat diabaikan berupa dukungan dalam pengembangan pariwisata, konservasi, pendidikan dan juga penelitian. Namun pada sisi lain ekosistem mangrove justru merupakan salah satu ekosistem paling terancam di dunia.

Nampak hadir , Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setyo Imam Efendi,S.H.,M.H.,Danrem 031/WB Brigjen TNI M.Syech Ismed,W.E.,M.Han, Ketua DPRD Provinsi Riau Indra Gunawan Eet, Wakl Ketua DPRD Riau Hardiyanto, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan hidup, serta Walikota Dumai Zulkifli A.