Satuan Penugasan (Satgas) Covid-19 Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin tiap hari awasi pelaksnaan protokol kesehatan bagi penumpang Bandara Udara Sutan Syarif Kasyim II, dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19, tempat di bandara SSK II Pekanbaru, Rabu (4/11/2020).
Kemudian tak luput juga tempat-tempat lain seperti mall, pasar dan tempat keramaian lainya, hal ini membantu Pemerintahan Provinsi Riau dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Komandan Lanud Roesmin Nurdin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka,S.T.,M.M., mengatakan, semenjak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meresmikan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di daerah. Pembentukan Satgas COVID daerah ini tertuang dalam surat edaran Mendagri, Satgas Covid-19 Lanud Rsn sangat intens melaksanakan pengawasan terhadap penumpang bandara baik ditempat kedatangan maupun keberangkatan, terutama dalam kaitan penerapan protokol kesehatan.
Lebih lanjut Ronny Moningka mengatakan, tujuan pengawasan ini dilakukan adalah dalam rangka memutus penyebaran Covid-19, agar bandara sebagai tempat keramaian tidak terkontaminasi oleh penyebaran Virus Corona yang sangat mematikan ini.
“Kita tidak ingin Bandara ini dijadikan tempat penyebaran virus corona, oleh karena itu pelaksanaan protokol kesehatan harus lebih ketat lagi, agar penumpang bandara di SSK II aman dan nyaman dalam penerbangan dengan tujuan tertentu,”ungkapnya.
Ronny Moningka mengatakan, kami mengucapkan terimakasih kepada penumpang yang telah mengindahkan dannmenjalankan protokol kesehatan dengan baik seperti, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan atau disebut 3M, kalau perlu 4M ditambah dengan menghindari keramaian, saya melihat kesadaran penumpang bandara SSK II Pekanbaru cukup tinggi.
“Bagi Satgas Covid-19 Lanud Rsn jalankan pengabdian ini dengan baik jadikan tugas sebagai ladang ibadah, saya tahu seharusnya kalian bisa libur pada hari Sabtu dan Minggu, namun ini adalah sebagai tugas,”ungkap Ronny.
Ronny Moningka kembali menjelaskan,bagi Satgas Covid-19 menemukan ada penumpang yang tidak menjalankan protokol kesehatan agar lakukan pendekatan persuasif dengan mengajak mengikuti protokol kesehatan, sehingga pelaksanaan penanganan menjadi efektif, efisien, dan tepat sasaran.
