Sebagai bentuk peningkatan iman dan taqwa segenap prajurit dan pegawai negeri sipil di lingkungan Lanud Roesmin Nurjadin, secara rutin setiap hari rabu selepas pelaksanaan apel pagi melaksanakan ibadah ditempat ibadah masing- masing.
Untuk prajurit dan PNS yang muslim melaksanakan sholat dhuha dan kajian keagamaan di Masjid Amrullah Lanud Roesmin Nurjadin. Dalam kesempatan Rabu(4/10/2023) ceramah rohani Islam diberikan oleh Al Ustadz Yani Hamdani, S.Si, Lc.
Dalam tausiyahnya Ustadz Yani membedah Quran Surat Al Insyirah Ayat 5 yang memiliki arti “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.
Namun sebelum menjelaskan makna yang terkandung dalam ayat ini, Ustadz mengajak para jamaah untuk bersyukur atas nikmat Islam dan nikmat Iman yang telah diberikan Allah SWT hingga saat ini. Nikmat ini adalah nikmat tertinggi yang tidak semua Allah berikan, nikmat Islam dan Iman adalah hidayah yang hanya bisa diberikan oleh Allah SWT.
Sejarah mencatat banyak orang-orang terdekat dan orang-orang yang dicintai Nabi belum mendapat nikmat ini. “Katakanlah ayah dan ibu Nabi Ibrahim, sampai akhir hayatnya belum mendapat nikmat ini” terang Ustadz memberi contoh. Setelah itu Ustadz lalu kembali ke pokok bahasan.
“Bapak dan Ibu yang dirahmati Allah, kembali ke Surat Al Insyirah, mari kita sejenak renungkan ayat ini dalam diri kita selama perjalanan hidup kita apakah kita selalu menemui kemudahan dalam kesulitan yang kita alami” kata ustadz.
Ustadz kemudian menceritakan perjalanan hidupnya, yang kala itu di masa mudanya untuk bersekolah sangatlah sulit, seragam, sepatu dan peralatan sekolah seadanya, namun dibalik itu orang tua dahulu sangat mudah mengarahkan anak-anaknya. Dari cerita ini Ustadz lalu menjelaskan bahwasanya diantara kesulitan yang dialami si anak dan orang tuanya, ternyata ada kemudahan yang diterima orang tua dan anaknya yaitu mudah untuk diarahakan.
“Itu makna pertama, yang kedua dalam cerita perjalanan hidup saya tadi dari yang dari kecil susah lalu setelah dewasa Alhamdulillah sekarang diberikan cukup, ternyata saya masih mendapat kesulitan, apa kesulitannya kalau disajikan teh manis mikir takut diabetes, disajikan kacang takut kolesterol, lalu kapan mudahnya, ternyata bukanlah setelah kesulitan ada kemudahan melainkan bersamaan kesulitan ada kemudahan itu ibarat dua sisi koin yang selalu berdampingan, dimana ada kesulitan disitu juga akan ada kemudahan” lanjut Ustadz menjelaskan.
Selanjutnya menurut Ustadz Yani, secara ilmu bahasa ayat ini juga memiliki makna sesungguhnya bersamaan dengan rasa sulit yang tidak Allah kasih kepada seseorang saja tetapi kepada semua orang di dunia ini, Allah berikan kemudahan kepada semua orang.
“Selanjutnya menurut bahasa Alquran kita dapat mengambil makna sesungguhnya dari kesulitan yang tidak hanya Allah kasih kepada seseorang tapi juga diberikan banyak kemudahan kepada seluruh orang” lanjut ustadz.
Lebih lanjut Ustadz memberi contoh satu nikmat sehat yang akan memberikan kemudahan banyak orang, jika satu saja anggota keluarga sakit maka akan banyak yang mendapat kesulitan.
Dari banyaknya makna yang terkandung dalam ayat Al Quran ini, Al Ustadz mengajak para jamaah untuk tak henti belajar Alquran, karena Alquran adalah mukjizat yang luar biasa. Dengan belajar Alquran beserta terjemah dan maknanya maka diharapkan kita tidak salah dalam beramal.