Komandan Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Marsma TNI Mohammad Nurdin Mengikuti Rapat Koordinasi Forkopimda Provinsi Riau yang bertempat di Gedung Daerah Balai Serindit Aula Gubernuran Jln. Diponegoro Kota Pekanbaru dengan pembahasan terkait Harga Komoditas dan Ketersediaan Bahan Pokok, Penanggulangan Karhutla, Permasalahan Kesehatan (Stunting), Pendidikan, Inflasi, Kemiskinan serta Kesiapan Penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 di Provinsi Riau.
Rakor langsung diawali dengan paparan dari Gubernur Riau, Drs. H. Syamsuar, M.Si., yang menyampaikan saat ini inflasi di Provinsi Riau mengalami penurunan pada bulan September 2022 sebesar 1,96 % dimana komoditi pemicu inflasi ini antara lain BBM, beras, rokok, mobil, telur ayam, kontrakan, dan perhiasan. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah dengan mengadakan Pasar Tani, Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.
Selanjutnya terkait dengan Karhutla, situasi dan kondisi saat ini Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat Karhutla, untuk itu Provinsi Riau telah membentuk Komando Satgas Pengendali Karhutla, penguatan sarana dan prasarana pendukung satgas udara Riau yaitu 2 helikopter patroli dan 2 helikopter Water Bombing. Selama periode 1 – 30 September 2023 Provinsi Riau relatif lebih sedikit titik hotspot ( 524 ) Jambi ( 1.036 ) Sumsel ( 6.500 ), namun patut diwaspadai arah angin yang mengarah dari tenggara ke barat laut yang berpotensi mengirimkan asap ke wilayah Provinsi Riau.
Upaya lain yang dilakukan pemprov Riau menyiagakan seluruh sumber daya baik personil maupun sarana dan prasarana penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, meningkatkan patroli rutin sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, lakukan pengecekan lapangan titik hotspot serta penanganan secara cepat dan tepat, meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan seluruh stakeholder terkait. Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu kesiapan satgas kab/kota, mempersiapkan obat-obatan dan masker, menetapkan sekolah belajar secara daring dan memakai masker.
Terakhir terkait kesiapan Pemilu serentak 2024 Gubri menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo untuk memastikan seluruh kegiatan memiliki pengaturan teknis dan koridor hukum yang jelas, sarana dan prasarana logistik harus disiapkan secara detail, perkuat SDM disemua tingkatan, bekerja dengan efisien, dan perkuat pendidikan politik bagi para kontestan maupun masyarakat. Gubri juga menyampaikan keharusan mendorong kampanye berkualitas yang menyehatkan demokrasi.
“Kita harus mendorong kampanye berkualitas yang menyehatkan demokrasi kita, mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi, mengedepankan politik adu ide bukan politik adu domba” tutup Gubri.
Sedangkan Kapolda Riau memaparkan meskipun penanggulangan Karhutla masih terdapat beberapa titik namun masih terkendali. Ditambahkan Kapolda terkait dengan Pelaksanaan Pemilu 2024 Kapolda mengajak kolaborasi seluruh unsur di jajaran Forkopimda Riau yang terkait untk menciptakan kondisi Riau yag aman dantertib dalam seluruh tahapan pelaksanaan Pemilu.
Senada dengan hal tersebut Danrem 031/Wira Bima juga menekankan kerja sama sangat dibutuhkan dari pemerintah Kabupaten/Kota dalam menciptakan kemanan dan ketertiban selama masa Pemilu 2024.
Sementara itu dalam dalam kesempatan yang sama Komandan Lanud Roesmin Nurjadin memaparkan bahwa hingga periode ke enam pelaksanaan TMC oleh Satgas bagian udara dalam penanggulangan Karhutla di Provnsi Riau masih dirasa paling efektif baik dalam upaya pencegahan, penanganan dan penanggulangan Karhutla.
“Secara umum bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca masih kita yakini cara yang paling efektif untuk bisa menekan potensi kebakaran hutan yang lebih besar dan upaya mitigasi yang paling efektif. Kami sampaikan data dari pelaksanaan enam kali TMC ada penambahan yang cukup signifikan terhadap curah hujan. Data yang kami miliki nanti akan diperkuat dari BMKG. Rata-rata dari enam kali melaksanakan TMC penambahan curah hujan rata-rata sebesar 34,6% dari kondisi normal tanpa operasi TMC, yang tertinggi ada di periode kelima bulan September sebesar 76%”. papar Marsma TNI Mohammad Nurdin.
Ditambahkan Danlanud berdasarkan statistik dan analisa dengan BRIN penambahan curah hujan yang efektif adalah 30% dengan catatan merata di seluruh wilayah Provinsi Riau.
Selain itu dengan turunnya hujan dapat membawa partikel-partikel yang mencemari udara dapat turun terbawa oleh air hujan sehingga setelah turun hujan udara akan lebih segar. Namun di periode lain udara yang tercemar oleh asap masuk dari daerah lain, untuk itu Komandan mengusulkan agar pelaksanaan TMC tidak hanya Provinsi Riau saja namun juga Provinsi lain yang berdekatan dengan Riau.
“Kami berharap operasi TMC ini tetap bisa dilaksanakan tidak hanya di Provinsi Riau tapi juga dua atau tiga provinsi di sekeliling Riau sehingga akan lebih efektif untuk penanggulangan baik untuk menurunkan polusi maupun untuk menurunkan suhu permukaan”tutup Komandan Lanud.
Rakor diakhiri tanya jawab dengan Pemerintah Daerah Provinsi Riau melalui Video Conference perihal permasalahan setiap daerah.