Untuk memupuk iman dan taqwa segenap prajurit dan pegawai negeri sipil di lingkungan Lanud Roesmin Nurjadin, secara rutin setiap hari rabu selepas pelaksanaan apel pagi dilaksanakan ibadah di rumah ibadah masing-masing.
Untuk prajurit dan PNS Muslim dilaksanakan sholat dhuha dan ceramah keagamaan di Masjid Amrullah Lanud Roesmin Nurjadin. Dalam kesempatan Rabu (20/12/2023) ceramah rohani islam disampaikan oleh Ustadz H. Edi Azhar, M.Pd.I., dari IKMI (Idaroh Kemakmuran Mesjid Indonesia) Pekanbaru.
Pada kajian kali ini Ustadz H. Edi Azhar mengangkat kajian tentang Qada dan Qadar. Dikatakan Ustadz tidak ada yang bisa mengubah qada kecuali doa, dan tidak ada yang bisa menambah panjangnya umur kecuali kebaikan.
“Allah telah merencanakan ketentuan jauh sebelum menciptakan bumi dan seisinya. Rencana Allah sebelum zaman Azali itu disebut dengan Qada. Sedangkan Qadar seluruh rencana Allah tentang ketetapan, tentang ketentuan hidup manusia yang lalu dieksekusi dalam kehidupan manusia” jelas Ustadz H. Edi Azhar diawal kajiannya.
Menurut Ustadz H. Edi Azhar gabungan Qada dan Qadar disebut dengan Takdir. Dalam Ilmu Tauhid ini menjadi penting, agar tidak keliru saat menjelaskan kepada anak-anak penerus generasi nanti, bahwa rukun Iman yang keenam shahih disebut Iman kepada Qada dan Qadar atau Iman kepada Takdir Allah.
Lalu bisakah takdir itu berubah ? Tentunya tidak bisa karena takdir adalah gabungan antara Qada dan Qadar yang berarti telah rencana telah dieksekusi atau dijalankan. Tapi apabila masih Qada masih bisa merubah, yang hanya bisa diubah oleh Allah. Untuk itulah orang-orang yang beriman selalu berdoa, memohon kepada Allah SWT hal tersebut dilakukan agar Qada bisa berubah.
“Diriwayatkan suatu pagi yang dingin, berkeringat Rasulullah SAW karena datangnya Izrail. Malaikat maut tersebut mengatakan bahwa sahabat Nabi yang saat itu mengumandangkan Adzan akan tiba masanya kembali ke Rahmatullah besok sore. Pada subuh keesokan harinya sahabat Nabi masih mengumandangkan adzan, demikian hingga waktu Dzuhur sahabat masih adzan, lalu saat Ashar sahabat masih adzan. Bahkan saat adzan Magrib dan Isya pun masih mengumandankan Adzan. Rasul yang bingung lalu bertemu kembali dengan malaikat pencabut nyawa dan bertanya kenapa sahabatku masih adzan, apakah engkau salah ? lalu malaikat menjawab sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan kepadaku untuk mencabut nyawanya 82 tahun cukup usianya. Karena dia ini orang yang suka mempertautkan silaturrahmi” lanjut Ustadz.
Usai kajian oleh Ustadz H. Edi Azhar, M.Pd.I., Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Feri Yunaldi, S.E., M.Han., memberikan pesan kepada personel Lanud Roesmin Nurjadin untuk dapat berbuat yang terbaik sesuai dengan tema kajian.
Komandan mengatakan ”Ada sebuah buku yang dikarang oleh warga Jerman. Didalam buku tersebut ada kalimat yang mengatakan nasib dapat diubah, takdir tak dapat diubah sama seperti apa yang dikatakan Ustdz tadi. Lalu Bagaimana mengubah nasib. Nasib ditentukan oleh karakter, karakter ditentukan dari kebiasaan, kebiasan ditentukan dari perilaku dan tutur kata, dan itu semua ditentukan oleh mindset atau pola pikir”.
Berawal dari hal tersebut Komandan berpesan untuk membentuk pola pikir yang positif agar kehidupan khususnya kehidupan sebagai seorang prajurit berjalan dengan positif, tidak neko-neko, berjalan sesuai dengan aturan.
Selain pelaksaan kajian Islam, disaat bersamaan personel kristiani Lanud Roesmin Nurjadin melaksanakan ibadah di Gereja POUK Eben Haizer dan umat Hindu melaksanakan ibadah dipura Agung Jagatnatha Rawa Indah.