Rasanya tidak berlebihan apabila Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin yang ber-homebase di kota Pekanbaru melekat dengan sebutan Home of Fighter. Nama yang melekat tersebut bukan hanya slogan kosong belaka, setiap tahun pangkalan yang mengusung misi Lanud Andalan tersebut menjadi sorotan mata dunia mengingat Lanud Rsn menjadi tempat berkumpulnya para fighters yang tergabung dalam Join Fighter Weapon Course  atau JFWC yang dihelat oleh dua negara bersahabat yakni Indonesia dan Singapura.

    Ajang berkumpulnya para fighters tersebut tentunya menjadi moment yang penting bagi pertahanan udara kedua negara. Selain melaksanakan latihan bersama guna mengasah kemampuan para penerbang dalam mengemban misi pertempuran udara, JFWC merupakan ajang berinteraksi para petempur sehingga, memperkaya khasanah wawasan dan saling transfer pengalaman antar sesama fighters.

    Latihan JFWC yang dihelat setiap tahun di Lanud Roesmin Nurjadin merupakan program kerja Markas Besar Angkatan Udara. Pada pelaksanaannya, TNI AU melibatkan tiga Skadron Tempurnya yakni Skadron Udara 12, Skadron Udara 1 dan Skadron Udara 3. Sementara Republic Singapore Air Force menerjunkan 6 unit pesawat tempur F-16 dari Skadron 145 yang berhombase di Cangi Air Force Base. Ditunjuknya Lanud Roesmin Nurjadin sebagai pusat latihan JFWC didasari atas pertimbangan yang matang, selain pertimbangan geografis yang strategis antar kedua negara, di Lanud Roesmin Nurjadin tersedia fasilitas yang memadai dalam mendukung pelaksanaan JFWC tersebut yakni fasilitas ACMI atau Air Combat Manuevering Instumentation dan fasilitas penembakan dari Udara ke darat Air Weapon Range atau AWR Siabu.

     Di Lanud Roesmin Nurjadin inilah para fighter berlatih dan belajar sehingga mampu mengemban tugas selaku garda terdepan dalam mempertahankan dan mengamankan kedaulatan Negaranya dari setiap ancaman, Wellcame to Lanud Roesmin Nurjadin Home of Fighter.