“Setelah terjadi penggerebekan terhadap orang-orang yang di duga sebagai anggota kelompok teroris, ternyata berdasarkan laporan terakhir terdapat tiga orang teroris yang berhasil melarikan diri dengan cara menghentikan dan menyandera bus tujuan Padang-Pekanbaru, dan berusaha lari menuju arah Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Dari laporan tersebut Danrem 031/Wirabima berkoordinasi dengan Danlanud Roesmin Nurjadin (Rsn). Dari hasil koordinasi tersebut Danlanud Rsn segera melaporkan kejadian ini kepada Dankorpaskhas. Selanjutnya Dankorpaskhas memerintahkan Danyonko 462 Paskhas Pulanggeni untuk segera menyiapkan Unit Khusus Pasukan Komando guna melaksanakan penghadangan dan pembebasan sandera.

Ketika bus melintas, unit Pasukan Khusus yang terbagi dalam dua tim segera manghadang dari arah depan dan belakang, kemudian dengan kecepatan dan gerakan yang taktis tim ini pun berhasil melumpuhkan teroris dan menyelamatkan sandera di dalam bus”.

Itulah sebagian skenario Latihan Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Krisis Terhadap Ancaman Tindak Pidana Terorisme yang berlangsung di Lapangan Mayonko 462 Paskhas Pulanggeni, oleh Pasukan anti teror gabungan TNI-Polri di Provinsi Riau, Rabu (10/6).

Latihan yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini diikuti oleh Satgultor Yonif 132/Bima Sakti, Wanteror Brimobda Riau dan Unit Khusus Pasukan Yonko 462 Paskhas Pulanggeni dan dimaksudkan sebagai langkah untuk mensinergikan tiga satuan anti teror yang ada di Riau serta antisipasi terhadap adanya bahaya serta ancaman yang timbul dari adanya tindak pidana terorisme yang mungkin saja terjadi di Riau.

Hadir dalam kegiatan latihan ini Sekretaris Daerah Prov. Riau, Deputi II BNPT, Kabinda Riau, Kapolda Riau, Danlanud Roesmin Nurjadin, Kasrem 031/Wirabima, Kakorda Kemhan prov. Riau, Danyonko 462 Paskhas, Kasatbrimobda Riau, Dandim 030/Pekanbaru dan tamu undangan lainnya.