Sebagai antisipasi dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan TNI Angkatan Udara, para anggota TNI AU harus bersama-sama mencermati dan mewaspadai perkembangan lingkungan strategis.

Demikian yang dikatakan oleh Asisten Intelijen Kasau Marsda M.Fadjar Sumarijadji, M.SC., dalam sambutannya yang dibacakan oleh Paban I Ren Sintelau Kolonel Sus Paulus Suhendrasmo, M.SC.,secara virtual di ruang rapat Asintelau dalam kegiatan Safari Intelijen tahun 2021, sedangkan perwakilan dari personel Lanud Rsn turut hadir di Ruang Rapat Tuanku Tambusai Mako Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kamis (14/10/21).

Marsda TNI Fadjar Sumarijadji menjelaskan, bahwa perkembangan lingkungan strategis global masih diwarnai dengan permasalahan tentang pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda hampir seluruh masyarakat dunia dan telah menimbulkan efek multidimensinya secara global, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia mulai bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan, dan kemananan. Selain itu, perkembangan kondisi global juga dipengaruhi kompetisi dua kekuatan besar, yaitu AS dengan kepemimpinan baru Presiden Joe Biden dan China yang muncul kekuatan baru.Kedua kekuatan tersebut berupaya untuk menanamkan pengaruh dan memperluas dukungannya.

“Oleh karena itu perkembangan lingkup regional, telah meningkatnya ketegangan di wilayah Laut Cina Selatan yang akhir-akhir ini mengalami perubahan secara signifikan, yang mengakibatkan terjadinya peningkatan aktifitas militer di wilayah Asia-Fasifik termasuk Indonesia”,ujar Asintelau.

Lebih lanjut Marsda TNI Fadjar Sumaridadji menegaskan, pada lingkup Nasional, Indonesia masih dihadapkan isu-isu menonjol dan berpotensi menimbulkan kerawanan diantaranya, isu geografis, demografi, sumber daya alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, LGBT, dan pertahanan keamanan yang saling berkaitan sehingga menimbulkan kompleksitas permasalahan domestik.

“Dengan berbagai isu yang berkembang maka sebagai insan TNI AU untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan meningkatkan sense of inteligent dan sense of security agar mampu menjawab setiap bentuk ancaman dan gangguan pada masa mendatang”, ungkap orang no 1 dijajaran Intelijenau.

“Dalam menyikapi permasalahan yang ada saya menekankan kepada insan TNI AU. Pertama, menyikapi secara cerdas terhadap perkembangan lingkungan strategis, upaya adu domba, provokasi, penyalahgunaan media sosial, dan serangan cyber, kedua, meningkatkan pengamanan di bandara dan Lanud yang terhubung langsung dengan pihak luar sebagai acces transnational crimes, ketiga, pegang teguh komitmen netralitas TNI, agar tidak terlibat politik praktis, keempat, tingkatkan sense of intelligence dan sense of security bagi seluruh personel TNI AU, dan kelima, mantapkan soliditas dan sinergitas internal satuan jajaran TNI AU dengan Institusi lainya”,ujar Marsda TNI Fadjar Sumarijadji.

Nampak hadir, Kadisops Kolonel Pnb Adhi Safarul Akbar, Ps. Kaintel dan perwakilan perwira dari satuan, Perwakilan perwira Lanud Rsn, Perwira Yonko 462 Paskhas, Denhanud 475 Paskhas, dan Pazam 733.

Kegiatan berjalan dengan aman dan lancar.