Jemaah memadati Masjid pada malam ketiga Ramadan untuk melaksanakan ibadah salat tarawih, amalan sunnah di bulan suci ini, bertempat di Masjid Amrullah Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, jumat 24/3/23
Meskipun hujan yang cukup deras sempat mengguyur kota pekanbaru dari sebelum waktu magrib, hal ini tidak mengurangi semangat jemaah untuk melangkahkan kakinya menuju masjid.
Pada malam ketiga pelaksanaan shalat tarawih ini, masjid Amrullah menghadirkan Ustadz DR. Hery Sunandar, M.C.L. sebagai penceramah. Ceramah diisi dengan menjelaskan empat hal yang perlu dijaga untuk menjaga kualitas puasa.
Empat hal tersebut adalah menjaga kesabaran, menjaga lisan, menjaga fikiran, dan menjaga sifat. Karena hidup ini penuh dengan masalah, tiap manusia pasti mempunyai masalahnya masing-masing yang tidak ada habisnya, untuk itu terus bersabar dalam menghadapinya, sabar dalam susah maupun senang sebagai asas dalam ketaqwaan, dan sabar itu sadalah separuh daripada iman.
Dusta, fitnah, ghibah atau menggunjing, dan menjadi saksi palsu adalah hal-hal yang harus dihindari dalam menjaga lisan kita. Namun bukan berarti hanya lisan yang dijaga, setiap anggota tubuh hendaknya dijauhkan dari tindakan maksiat.
Selanjutnya adalah menjaga fikiran, meski fikiran ini tak memliki tangan dan kaki, namun dampaknya sangat berpengaruh. Kesuksesan, keberhasilan, dan juga buruknya manusia dari cara berfikirnya. Berfikir yang tidak baik, menyusahkan orang lain adalah buruknya fikiran yang dapat mengurangi nilai puasa.
Yang terakhir adalah sifat. Ada sifat yang paling berbahaya yang menjadi kehancuran alam semesta, yang pertama sifat sombong yang kedua sifat dengki dan ketiga serakah. “Sebesar apapun amalan kita tidak akan mencapai langit ketika ada kesombongan pada diri kita, jangankan sombong memiliki sifat ujub pun sudah menghambat perjalanan amalan kita, dan juga tidak akan masuk seseorang ke dalam surga jika ada kesombongan dalam hatinya meskipun itu hanya sebesar biji zarah”, ustadz Hery Sunandar menjelaskan.
Sedangkan dengki akan meluluhkan amal ibadah, hilang terbakar seperti api yang membakar kayu.
Orang-orang serakah tidak pandai mensyukuri nikmat Allah, selalu merasa kurang, “Dunia ini cukup bahkan dari Nabi Adam sampai orang terakhir nanti, namun dunia tidak akan cukup karena satu orang serakah” pungkasnya, untuk itu mari kita jauhkan diri kita sifat serakah ini.
Sifat-sifat ini ada dalam diri manusia, dengan banyak-banyak mengerjakan amalan dan ibadah selama bulan Ramadan ini disertai berserah diri kepada Allah SWT, sabar dan keikhlasan semoga sifat sifat tidak baik ini akan hilang pada diri kita semua, demikian disampaikan uztadz mengakhiri ceramahanya.